Mamuju – Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso, S.I.P., S.Sos., M.Tr (Han) melakukakn pengecekan Pasukan dalam rangka kesiapsiagaan penanganan bencana alam dan pengecekan peralatan SAR di Kabupaten Mamuju, bersama unsur Forkopimda Provinsi Sulbar dan Kabupaten Mamuju, bertempat di jalan Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Senin. (16/10/2023)
Dalam Pelaksanaan pengecekan Kesiapsiagaan Penanggulangan bencana, Pangdam XIV/Hassanudidin didampingi Danrem 142 Tatag Brigjen TNI TNI Deni Rejeki, Waka Polda, Para Dandim, Ketua DPRD Sulbar, Bupati Mamuju, Kapolresta dan seluruh Unsur Forkopimda baik Provinsi Maupun Kabupaten Mamuju .
Usai Apel digelar, dilanjutkan dengan latihan simulasi di lapangan Ahmad Kirang Kabupaten Mamuju Simulasi Penanggulangan bencana itu melibatkan personil TNI, Personil Brimob, Basarnas, AL, Pemadam, BNPB, Pol PP dan Masyarakat.
Dalam keterangan Persnya, Pangdam XIV/Hasanuddin mengatakan, atas perintah Pimpinan Angkatan Darat, kami menyelenggarakan kegiatan latihan penanggulangan bencana Alam disini (Mamuju) dimana pesertanya adalah gabungan. ” Pesan saya kepada seluruh masyarakat khususnya SulbarSulbar, bencana alam jangan ditakuti, tetapi bagaimana kita bisa menghadapi dengan kesiapan dengan baik, ” Pesan Pangdam.
Menurutnya, Targetnya ada tiga, ada pra bencana, kegiatan, kemudian pasca Bencana. dan yang kita utamakan pasca Pra bencana “Bagaimana kegiatan kita lakukan ini untuk mengurangi dampak yang lebih besar dan kita sudah punya pengalaman pada tahun 2021 seperti apa. ternyata belum maksimal tapi paling tidak kita sudah tau bagaimana sistem kordinasi, komunikasi dan peralatan, ”Jelasnya.
Dalam pernyataannya, Dandim 1418/Mamuju, Kolonel Inf M. Imasfy, bahwa Latihan Simulasi kesiapsiagaan penanganan bencana alam tersebut menunjukkan kesiapan TNI - Polri bersama pemerintah daerah dalam menghadapi penanganan bencana alam di wilayah Mamuju dan Mamuju Tengah. Dandim mengingatkan pentingnya memantau perkembangan terkait potensi bencana, seperti kebakaran lahan, longsor dan banjir, dengan merujuk pada pengalaman penanganan bencana di Kalukku beberapa waktu lalu.
Selain itu, kerjasama dan koordinasi yang erat antara TNI, Polri, pemerintah daerah, Basarnas, dan stakeholder sangat diperlukan untuk menghadapi bencana alam. Dandim menekankan perlunya tindakan antisipatif dan koordinasi yang efektif dalam menjaga keamanan wilayah ketika bencana alam mengancam.